Minggu, 01 November 2015

JAMBI

'Jambi'.ballpoint pen. 1 november 2015. untuk anak-anak Rimba.



"Here from the king's mountain view
Here from a wild dream come trueFeast like a sultan I do.."



Maynard dkk pernah membuat lagu elok berjudul 'Jambi'.

Dalam kejeniusan lirik, masih perdebatan, apakah ini merujuk ode untuk ibunya,

acara tv masa kanaknya atau

kekagumannya pada Jambi,

pulau ijoroyo dengan hutan belukar dan marak fauna, dan mitos raja bestari.


(dalam subyektifitas, perkenankan paduka...hamba memilih yang terakhir)


Dan, Jambi yang permai, kini terbakar. Dua kebupatennya hangus sudah meluluhlantak. Politik? Kedunguankah?Atawa, keculasan korporat? Pastinya kerugian sudah 2,6 triliun. Sementara pelaku baru diterap nanti hukum badan dan bayar rugi.100-400 milyar sekitar.


'Sangat sebanding' gantinya dengan daya rusaknya dan kebinasaan ekosistem.Sebandingkah?


Seorang teman berkata: "lebih baik hidup kebelakang.daripada maju seperti ini, menuju kehancuran".




(gambar pertama di buku skets 'moleskine' yang saya idamkan yang dihadiahi Permaisuri pada ulangtahun.

Tulisan dibuat 16 september, saat kebakaran hutan kian menjadi.Di tanah Sumatra saya dilahirkan. Dan belum berhenti hingga gambar ini saya gurat. Foto presiden yang bertemu dengan warga suku anak dalam. Hutan tinggal mereka yang tergerus oleh kerakusan sawit, dan sang pemimpin 'berhati baik' itu bersolusi atas nama peradaban, ingin memberi mereka pemukiman seperti orang urban. Foto ini memberi inspirasi gambar saya diatas.dalam kepedihan harijadi.Sekian )



Tidak ada komentar: