Minggu, 16 Agustus 2015

KYLESA

kenangan foto seadanya. Konser yang berkesan diawal tahun 2014.
13 April 2014. at Rossi Musik, Jakarta.










GE #7

Tiap bulan, satu gig disambangi. Lumayan 'ngisi' enersi baik lukis atau asahasihasuh boi.
Tulisan dan aplot visual yang terlambat ini, dikeranakan kesehatan yang kurang mempesona. Sekeluarga virus estafet.
Antara Cadascult dipenghujung desember dan Mega Therion Februari, ada satu gig di Januari yang didatangi: Grieving earth jilid 7.
dari bumi menuju kegelapan galaxy dengan penerbangan pesawat GE-7.
Secara konsisten, dari penerbangan pertamanya saya sempetin hadir. Dan tidak pernah kecewa dalam orbit.

Saya datang pas 'Deathless' bandung naik stage. Bangsat! keren sekali band drone/doom ini. Bersih.Mengangkat imajinasi.
Pertama kali melihat live mereka, langsung kepincut. lalu beli kaset-kaset demonya, juga cd&poster.
Lalu Gerramm, dari Palembang (kota selatan sumatra tempat yang tdk asing bagi saya, karna lahir-teka disana).
Mungkin referensi saya tidak perlu anda percaya karna saya cuma audiens biasa, mungkin juga subyektif karnasebab itu (meski saya gak percaya primordialisme). Tapi 'Gerramm' adalah band terbaik hc punk supercepat yang saya lihat meraum dan menggeram di panggung kecil itu. Band yang saya denger-lihat di youtube tapi malah lebih ganas di lihat langsung. Untuk kategori genrenya dilokal skena, ini terbaik yang saya temui (kalo masih ada, sori.kasi tau aja).
lalu beli cdnya,yang memang sengaja saya tunggu pas gig, dan berkenalan dengan vox-nya juga beberapa kru.
Dilanjut ora iso, performa sound yang perfeksi. Juga duo penampilnya tentu yang enak diliat. Membangkitkan kenangan pada sound Gary Numan atau HowToDestroysAngel ituh. Post Punk&Industrial dengan eksperimen-eksperimen ether milik mereka sendiri yang percaya diri (heyy sekilas saya mendengar intro pembuka dengan samplingnya bjork idola). Saya langsung suka, dan beli kasetnya yang hanya 25 ribu (nggak lama kemudian mendengar kisah, kasetnya sudah habis stok, dan kalo ada di lapak-lapak kemungkinan melonjak.agak menyesal tidak beli tshirtnya dan minta guratantangan mereka).
Tidak sampe selesai Ora Iso, biasalah itu kawan. Saya terbiasa 'pulcep'.
Tiga band bervariasi dan adiluhung itu sudah cukup bagi saya malam ini.

Asap rokok pasif akan 99% besok menumbangkan saya.
Mejadi perokok pasif, tidak minum-minum miras kadang sama aja dari kisi stamina seseorang.
Bodi saya ini sudah bonyokbernanah akibat duapuluh tahun kerja silam.
Senirupa dan denger gig musik begini, seperti mengolesi salep-salep mujarab pada korengmenganga.

-pada 29januari 2015












MEGA THERION 1

Nggak persis inget, sudah 4? 5 tahun? terakhir dibulungan liatnya. Lama nggak liat Speedkill.
Masih ganas memukau, kian matang di penutup acara 'to mega therion' part 1
dari Alaium records+Grieve at Rossi Musik, yang kusutmasai seperti cbgb-nya NKRI.
ty bites' dan jarang-jarang rekues manggung tapi saya orang awam melihat, mainnya masih brutal.Juga fans yang tidak surut.
Ensena baru saya lihat, selama ini via online saja dan kabarkabur pujian yang bertabur ke mereka.
Sound yang bersih,orkestral pukau audiens juga (Cukup mengobati kekangenan pada 'Wolves in the Throne Room' dan sound 'Watain') jadi pengen liat live mereka lagi.
Warmouth dan Cloudburst, seperti melihat pembunuh brutal dan sadis. Ada benangmerah dalam persadisan, tapi terasa ada 'unique selling point' masing-masing.'Positioning' yang menjanjikan, kata si orang-orang branding (yaa kalau tubuh mereka masih utuh sih nanti di perang dunia ke3)

Sayang, Poison Nova dan Slutguts ngga sempet liat. Harus mengurus makan malem siBoi dulu dan pe-ernya.hehe.
Ngga sampe selesai, uzur dengkul sdh menggerus. Beli cd slutguts,kaset split Yang baru dirilis mereka itu,  lalu sayapun pulang dengan angkot yang hanya 10 menit sampe rumah.

Trims panitia pencinta-pencinta scene independen. Semoga amal ibadah Anda diterima disisiNya. mengisi soul burung-burung kondor yang laparhaus.
Gig yang kelam,subtle dan soulful.salute.

-pada 20november 2014













WALKING TOGETHER


dua babak doodle di tembok cbgb jakarta



putra saya turutserta


art tshirt saya dikenakan sang basis

adik dan putra saya








bersama adys, ponakan saya vokalis band indie bercorak nu grunge 'Girl Got Rythm', baru merayapi panggung-panggung underground ibukota. Untuk usia yang masih 16, ia sudah berani beraudiensi dan introduksi diri dan bandnya ke penonton dengan lancar. Musiknya? masih perlu sinkronisasi dan persiapan sound yang baik. Suara merdu adys kadang tertimpa oleh layer-layer noise gitar. Mereka tentu saja, perlu lebih giat lagi melongok jendela youtube dan menyimak semisal 'Need You aroundnya-Smoking Popes' yang memadukan suara yang jazzy,soft, calm dengan latar musik yang kecepatan penuh, namun tetap harmonis. Tapi berani meng-coverversion-kan 'Leaving on a Jetplane' menjadi lagu bercitarasa grunge dan noise?  wow,  sesuatu yang patut diapresiasi, dibanding plekketiplek membawakannya bak band kafe bersuara homogenik membosankan.

Rossi adalah studio musik yang kerap dipakai band independen unjuk kebolehan dan rilis album. Jika masanya  tempat ini akan jadi legenda berikutnya (saya pikir, karna saya penggemar tempat ini dan selalu nyempetin hadir di gigs yang bagus). Sekilas seperti almarhum cbgb. Dinding yang penuh coretan dan grafiti. Lalu disitulah saya menorehkan 'doodle' sekadarnya.

15 Agustus, Rossi Musik Jakarta.

THE WORLD





The World' series. ReuseArt/Tissues
Kata-kata dari cuplikan judul lagu keren.

kira-kira tiga tahun lalu menggambar langsung
mas goenawan mohammad di tisu saat nongkrong di kedai 'oey' salihara.
dan kira-kira tiga bulan lalu saya menggambar lagi di tisu kedai itu.
sayang sekali, tisu yang tidak bernama
jadi saya patrikan saja logo di gambar.
-tulisan & art pada 1des2014