Rabu, 23 September 2015

IN MEMORIAM AYLAN


"Dalam dongeng diceritakan bahwa yang pertama meninggalkan ladang adalah anak dan ingatan. Dihari penghabisan, tersisa peta di perapian. Sebelum kita dengar, "selamat tinggal"
('Dengan sepatu kecil anak-aanak yang menyeberang', puisi mas g.m tergres, 2015)

Gambar untuk mengenang aylan. bocah 3 tahun tewas tenggelam. Korban kemanusiaan dan korban kekejaman perang. Gambar-gambar ini juga buat mengenang anak-anak korban perang lain penjuru dunia: di Ukraina, di Afrika, di Palestina dan pelosok lain yang hilang dari berita mainstream.
Gambar ketiga, terakhir, saya tutup di hari raya Qurban. 

-in memoriam aylan, drawing series. on recycle sketchbook
and pizza packaging discarded. 24 september 2015.







Puisi panjang dan terbaru mas Goenawan Muhamad
di Kompas, 20September 2015.
in memoriam Aylan & kanak korban perang lain.

Minggu, 20 September 2015

TESTAMEN HIPHOP









TESTAMEN #I




-tulisan 4Sept




Baru mendengarkan pagi ini seluruh materi terbaru Doyz 'Oblivion' yang saya beli kemarin, kemis berdebu. Lalu berkenal dan terlibat pembicaraan sejenak dengan doyz via gelombangmaya.




Tentu, 'Testamen'Feat.MorgueV dan 'Bumi Hari Ini' feat.RasMuhamad, paling menyita keingintahuan penyimak.




Tapi, kiranya kisanak, semua materi lagu Doyz terbilang kaya. Baik dari segi lirik atau komposisi nada yang bervarian.




Saya sendiri senengnya interlude berjudul 'melarat akibat muslihat'. Juga, 'Distrik 21'. Sebagian besar liriknya saya tebak tadinya, nostalji suatu distrik era kanak. Selain yang lain, nostalji pada boombox dan impian b-boy. Doyz mengamini bahwa ini seperti hikayah dalam bentang rima.




Lirik: "gangsempit tempatku berasal.hilang disapu kakititan beton.kota sahaja.jelma jadi metropolis...Urbanishedonis terpapar nekrosis". Pengalaman pribadi orang gusuran, katanya."Gwe langganan kegusur,bro. Dri bbrp titik di st.budi sampe gg.edi di halimun"




(mengingatkan masa kanak saya juga, di kemayoran dan haji jiung sekitar. Orang-orang gusuran hinggap di rusun yang kumuh tapi penuh keakraban,lucu dan ledekan tingkat akut. Perbedaan signifikan kini dg.'bully' bersengaja untuk menikam teman).







Lirik yang bernas ini, sulit diungkap kalo hidup yang dijalani, begitu tototenremlohjinawi.Saya suka mengolah kata kisanak, ternyata Doyz gemar jua (seperti reuni penggemar khopinghoo dan komik jair,ganesth). Kelangkaan lainnya, kegemaran lirik pada rima pantun (pembaca sastra balaipustakakah? atau pencuribunyi kitabsuci).




Tapi, syukur album ini tdk terjebak di nostalji jadulan aja. Ginkang serangan dikibaskan sang kisanak, tetap. Seperti dipenggal lirik ini:"pikiran terpasung.suara bungkam.IMF menikam" (jadi pas dengan momen IMF sowan, 3 hari lalu). Dan banyak lain, lirik tema sosial berbungkus keprihatinan -yang semoga saya benar- bukan pencitraan.







Banyak yang bisa saya komeni.Tapi siBoi mau mimik cucu:)

Jadi pengen melihat aksi mereka nanti saja, tanggal 20 september.







13 tahun berlalu.Semoga kaw tetap resah, kisanak.

Setiya dititiyan.




















TESTAMEN #II




-tulisan 21sept







Adalah kemudian sukacita bisa melihat penampilan Doyz bersama Morgue Vanguard, Ras Muhamad, Eyefeelsix dll. di Treehouse,Kemang. 20 September 2015.




Sebagai 'preambule', saya bukan penyimak kelas kakap musik hiphop dan pergerakannya. Jadi tulisan biasa ini -maafkan- kalo kepleset dalam semantik, linguistik, wikipedia kelas tinggi ataupun istilah.




Pengetahuan hiphop dan rap, yang kerap masih saya simak sebatas RATM, Beastie Boys.




Dan tentu, Public Enemy.




Suatu warsa, Homicide dari skena lokal, hadir. Tercengang seperti yang lain. Darisitu saya membuka telinga ini untuk hiphop lagi. Lalu homicide -seperti sudah diketahui- membuat tercengang lagi, membubarkan diri atau hiatus, difase glory-nya. Harus diakui, Ucok atau MV pertama yang membuat saya bergegas ke acara ini. Selama ini belum pernah liat sosoknya apalagi musik hidup-nya. Lalu pengen meihat aksi Doyz juga setelah mendengarkan seluruh materi albumnya yang terasa getar ketulusan 'passion'nya.




Singkat kisah, dengan anak-istri bawa serta- pukul lima saya sudah mendarat di tkp. wuih, musik dari DJ sudah berdentam. Atmosfirnya membahagiakan saya-manusia penyakitan bersinus ini- krn diadakan di luar ruang, dipelataran kafe. Dan cuma-cuma tidak dipungut biaya (oleh kerna, baru tahun ini saya merasakan, kalo melihat pameran ecek-ecek saja harus merogoh 40rban per jiwa. liat acara toys kek.liat art/fashion.popcomic kek.bahkan musik di acara clothing.Loe bayangin dah bawa sekeluarga).




Saya pergi untuk kasih makan malam anak, lalu kami balik lagi pukul delapan. Acara memuncak. Scratch musik sang dijey diimbuhi pembacaan puisi. 'Sajak sebatang Lisong' Rendra dibacakan santai dan anggun oleh entah siapa,maaf. Lalu suasana memanas ketika EyeFeelsix memuntahkan sumpahserapahnya yang gahar. Kemudian Doyz-pun masuk singasana arena, dipersilah berpetatahpetitih. Lagu demi lagu berhambur, dengan menampilkan ruparupa 'partners in crime' dan orang-orang -yang menurutnya- berjasa dan ia idolakan selama karir ngerap-nya.




Ras Muhammad tentulah mengundang tepuk tangan hormats audiens. Beberapa kali ia seperti lupa, atau grogi.Tapi, tidak ngapa, ia tetap charming dimata.




Saya sudah merangsek agak kedepan, melihat MV sedang berjongkok dekat meja dj. Berkaus 'Reign in Blood' Slayer.Bertopi 'Puppen' yang kiwari ini kerap ia kenakan kemana acara (sesungguhnya Puppen adalah juga salahsatu dari lima band lokal favorit saya). Dan ketika waktunya, Doyz memanggilnya ke arena. Begitu hormatsnya ia, sampe dipanggil 'beliau' salahsatub idola. MV menangkis pujian,dengan ajakan mengakui berdua sudah tua/veteran.Ajakan untuk ke level berikut, regenerasi.




Zapppp! Musik mensikat sombongnya udara hedon namun artsy-nya Kemang. Rima bertenaga dilontarkan. Seperti boch-bocah yang sontak hiperaktif setelah minum susu milo, mereka berdua penuh enersi sekali malam itu. blablabla.Satu lagu itu menutup momen yang langka dan penuh kasih berbagi (tsaah). Sebelum bunyian akhir ajakan untuk brikdens, saya pamitmundur.Mencari anak-istri saya disudut yang sudah ngantuks berats.




Di pinggir jalan, sambil menunggu kelebat cab...lamat-lamat masih mendengar outronya (juga di intro) yang catchy itu.Mata plus ini sudah sulit membaca credit title tujuh point. Saya konfirmasi Doyz, bunyian sadis itu buahtangan MV dari buah excerps film gejolak kawula muda'.













topi puppennya

eyefeelsix

Ras Muhamad
eyefeelsix

doyz X MV

MV

my son...

sore pukul 5 di treehouse kemang

Sabtu, 19 September 2015

DIPERSILAKAN CHAOS









Seputik-empat putik guratan kasar dan gobloks di sebuah tempat nongkrong membeli musik dan musik hidup bawah tanah berkala. Dan menyelinap di jambannya yang harum mewangi.
-medio september 2015. grieve records/rossi musik.

Jumat, 18 September 2015

SIGUR ROS, PETAKA DAN GEMBIRA YANG BERKELINDAN

"membuka jendela studio lebar-lebar. menyetel sigur ros kencang-kencang. 
supaya daun pohon kering gugur dengan jumawa..."

pagi, sehari sebelum ke konser sigur ros, saya membuka jendela studio.
Lalu mendengarkan semua track Sigur Ros. Pengeras suara berhadapan dengan jendela, dan jendela berhadapan dengan pohon tua. Saya melihat, daun-daun tua seperti luruh, gugur ke tanah dengan ikhlas dan bahagia.

Sigur Ros bagi saya musik yang komplit. pembawa gembira dan sedih sekaligus.
Pun, bagi daun dan angin.

Esoknya, saya bersama sahabat seniman dari Yogya, Wedhar Riyadi yang sama-sama

telah teranugerahi memiliki satu momongan,
menuju acara. Menyaksikan perhelatannya. 

Rasio dan analisa kami titipkan pada istri-anak dirumah.
Lalu segenap rasa kami bawa ke Istora.

Ribuan gigs, ratus perhelatan raksasa saya saksikan. Hanya secuil yang terpatri di hati.
Sigur ros salahsatu.
Dan berhari-hari kemudian,hingga hari ini, saya masih bersenandung olsen-olsen dan hoppipolla.

Konser musik yang indah, bagi pria dementia seperti saya,
 tersimpan di lubuk dan terbawa hingga akhir era.
Konser kacrut, hanya sembelit dipagihari
dan terbuang diselokan.

10 mei 2013.