Selasa, 10 November 2015

JATUGEMINTANG

JATUGEMINTANG. pen/watercolor/moleskine.


"Faites que le rêve dévore vortre vie afin que la vie
ne dévore pas votre rêve”.


Esde itu dijuluki: 'sd kepu kebunsayur' di sudut kumuh jakarta, tempat saya sekolah tanpa bersepokat, tahun 70-an. Begitu kismin keluarga rantau itu menjejak tanahmimpi, hingga ngga mampu beli sepatu sokola,baju apalagi buku.

Satuhal yang indah masa itu,setelah menitip es dagangan ibu- jam istirahat nongkrong di perpustakaan sekolah, Buku kisah rakyat, HC Andersen sampai sastranya pustaka djaya menghibur ngelupain perut keroncongan..Lalu sewa gratis, baca pulang.


Dirumah latihan dari buku cerita itu, kertas-kertas distaples dari limbah bukutulis caturwulan murid sekolah tempat bapak honorer ngajar.Menggambar dibuku tulis.


Kebiasaan menyewa buku dongeng dan sastra terus lanjut sampai putihabu.


Lalu akhirnya saya menemukan buku ini.

Buku yang resist terhadap mesin-mesin angkuh dewa kemapanan, keseragaman.

Pengingat yang dilupain peradaban materialisme:'jiwa', yang justru non kasat mata.

Buku sufi pertama buat saya, karna nuju hakikat.

Introduksi pertama ttg.estetikafilosofiliterasibudaya Perancis, tempat semua maestro pelukis modern digodok.

Buku sederhana,tipis tapi terjujur -mungkin- yang pernah ada.


Bisa jadi, buku anarkis pertama hamba: dobrak tatanan, semai genetika pemberontakan

(dari hikayah kakek temanggung sriwijaya, dicopot&penjara krn membunuh kompeni

dari opa batak kristiani memikat oma, minang muslimah

dari ayahanda&ibunda bersatu meski ditampik agama&adat)


Buku yang menyemai mimpi kanak,

agar tak lerai.





("buat mimpi lahap hidupmu.

agar hidup tak babathabis mimpimu".

Dari sang pengarang buku.).

-5-10 november.




Tidak ada komentar: