Senin, 14 Januari 2013

DELAY ITU INDAH

1999,ngurah rai

1999, ngurah rai&fly

2009, mom&son take fly

2013, sjewu, ngurah rai

2013, nong, ngurah rai

2013, lil artist & princess bubblegum

ngurah rai roof now, under construction. 2013
'Delay itu Indah', sketch series. Pen on notes/sketch book.
Ngurah Rai, Bali, from time to time.

Kalo ada kertas dan pen ditangan,menunggu itu nggak pernah membosankan bagi saya. Ruang-ruang riuh-kosong di bandara atau kabin pesawat, digelontor dalam garis di kertas. Adalah ke lima, saya ke Bali. Hampir semua diabadi dalam skets, tapi dua visit tersita, di tahun 1986 saat sma dan 2008 kala ubud bulanmadu.
2013 ke Bali, bandara itu sedang berbenah, sudah raksasa. Kosmopolit tapi kehilangan jiwa. Sama dengan aura Bali di region Denpasar, Kuta dan sekitar.
Hotel-hotel minimalis bertebar, dan menjadi homogen.Turis lokal menginap serasa modern, lalu ekletik eksotisme Bali cuma tempelan digital banner.
Indah kultur bermetamorf makanan siapsaji. Dan anak-anak kita tidak perlu sejak dini diperkenalkan barong, nyoman lempad, pura, jatayu, subak...
Mungkin cuma Ubud dan desa-desa seni yang saya lewati masih tercium mistis. Tapi ketamakan bisa saja akan menggerus nanti.
Kawan baik di 1999 berujar: "...cuma bali, petaninya bisa mengukir,menari atau melukis". Ya,sampai kapan kawan. Saya melihat pohon kelapa tertandingi tinggi disana dengan hotel berbintang. Ah, pariwisata katanya. Saya coba ngelupain miris itu, dengan menskets spot-spot bandara kala delay. Saya selalu mensubyekan human-nya. Atau kalo tak, memanusiakan benda sekitar seperti berpesta. Ruang-ruang riuh,futuris&minimalis itu ada, tapi begitu homogen dan hampa.

Tidak ada komentar: