"studio tutup. senimannya lagi spa!" kata istri saya, membubuhi foto
yang ia jepret sebelum saya ke bulungan. Menghadiri perhelatan musik
cadas lokal.
Hari itu, saya keluarkan lagi 'doc mart' kusam saya. Dan menjumput tshirt 'seringai' (yang dihadiahin arian13, sekitar 5 tahun lalu di acara musik juga). Tshirt yang rare, sangat-bangat nyaman, tapi dulu kesempitan bersais M, sekarang -saya kurusan- jadi pas.
Disana, selain musik... lebih banyak melihat dan nikmatin metalheads yang datang ke acara dengan t-shirts yang dipakai. Hampir 95% berkaus tshirt band lokal. penontonnyapun berusia 25 tahun kebawah. Sepertinya, masadepan yang cukup cerah buat band-band cadas lokal lagi untuk bergerilya menjual merchandisenya dalam orde ekonomi kreatif dan kefanatikan band tersay.
Komen singkat saya: line up yang bagus. Artistik bagus dan kendali jadwal yang bagus juga. profesional. Terasa nge-soul dengan keakraban semangat independen tanpa sponsor besar membebani spirit D.I.Y.
Jakarta sudah lama nggak gelar acara metal panggung luar ruang yang rapih tapi terjangkau kocek. Hanya 35ribu saja,bro.
Jika
betul dugaan, 2000 lebih pengunjung tercapai malam itu. Dengan kesadaran
tinggi membeli tiket, dan patuh untuk tidak keluar saat rehat maghrib
dan berjejer antri kebelet pipis di dua kamar mandi, tanpa chaos. Semoga Bulungan luar ruang ngga matik, pemerintah daerah dukung gelanggang ekspresi buat anak muda ini diskup musik hidup (yang mana, sejak duaribu sekian dilarang konser musik di indoor/basketnya).
dan -ngutip ala wiji thukul- jika engkaw larang/bungkam,
maka kami akan mempersiapkan sebuah...pemberontakan!
Makasaya bukan musisi.Bukan penulis.Bukan apa-apa.
Cumasaya penikmat musik indie sejak silam
akansaya terus melanglanghadir sepanjang
semua datang dari ranah 'hati'
bukan hipokrit dan ketamakan industri
( fakk usia 46,gak mikirin)
Lalu saya gambar spontan.
Lalu pulangmarilapulang dengan 610metro.
Akhirul kalam, kalam anonim dari metalhead:
'if metal music is the work of satan,
then the devil has very good taste in music"
-'cadascult' 28 Desember 2014.Bulungan,Jakarta.
Selasa, 30 Desember 2014
Sabtu, 27 Desember 2014
YUN & AM
lukisan di potongan sisa keramik makam umak&bapangku.
keramik ini saya comot dari pinggiran pecahan makam ortu saya, nyaris bersebelah.
saat Lebaran.
membutuhkan berbulan-bulan hingga akhir Desember untuk terpacu melukis diatasnya.
Sejak Juli, blog ini saya malas 'update'. Hingga momen ini datang.
Dalam demam, gumam samudra Fatihah, dan sambil mendengar crowded house 'Don't dream It's Over' yang melodius itu.Doakanlah,'turritopsis nutricula'...binatang indah pujaanku.
Agar tersengat lagi.
-25Desember2014
Minggu, 06 Juli 2014
VISUALISASIPUISI 3
'Dimusuhi Kipas Angin'.
Kipas angin pernah jadi kekasihhati. Sebelum membenci.
Sayup 'Everybody hurts' mengalun.
Bersama
'NewOrleans Inst#1', bersirobok tukang batagor nirsantun, spg dvd
bermata lengket tablet&blekberi, eksploitasi religiotainment di
layarkaca, mobil mewah lontar sampah, ibu&balita tanpa helm, kopaja
ruparupa hampa...
kesederhanaan & harmoni, cilukba.
'Sweetness Follows', ngumpet dimana.
Manusia-manusia kinipun karib namun bermilmil dihati.
Critical thinking seperti roket tanpaawak.
'Man on the moon' katamu, tapi perspective taking ditepiselokan.
Yang sejatilapar?
terjerembab.
Agama adalah songkokbordiran urban,bukan bil-hal.
buruh-buruh marah. Majikan marah. Kipas angin marah. Sosialmedia marah.
Saya gerah. Kancut basah.
dijemur lagi buat 'Nightswimming'.
Lukisan di tripleks bekas 2008 yang belum juga tuntas.sigh:(
to my fav band,REM & great album 'Automatic for the people'
Kurt Cobain wrote his suicide note andkilled himself with this album/songs.
VISUALISASIPUISI 2
SRIGALA KONTEMPORER
The future teaches you to be alone
The present to be afraid and cold
So if I can shoot rabbits
Then I can shoot fascists
So if I can shoot rabbits
Then I can shoot fascists
.....
lagu manic street preachers
menggaung tak berkesudah
jari kami menggenggam kwas dan cat seada
ohlala dalam hidup sengkarut
lagu itu jamu nestapa sekaligus kawan ghirah
Lao tse berbisik ke telinga,
depresi yalah lampaw
esok yalah galaw
bahagia cuma hari ini
bulan melukis merah-putih yang terbalik
saya melukis rakus srigala kontemporer
dan jargon-jargon nasion jadi busa deterjen
dan demokrasi kontinental dolanan elit penguasa
dan kita membuang waris leluhur
bak dewata cengkar terlontar oleh konspirasi ajisaka
dan menjadi dhemit didasar laut.
lagu manic street preachers
menggaung tak berkesudah
jari kami menggenggam kwas dan cat seada
ohlala dalam hidup sengkarut
lagu itu jamu nestapa sekaligus kawan ghirah
Lao tse berbisik ke telinga,
depresi yalah lampaw
esok yalah galaw
bahagia cuma hari ini
bulan melukis merah-putih yang terbalik
saya melukis rakus srigala kontemporer
dan jargon-jargon nasion jadi busa deterjen
dan demokrasi kontinental dolanan elit penguasa
dan kita membuang waris leluhur
bak dewata cengkar terlontar oleh konspirasi ajisaka
dan menjadi dhemit didasar laut.
(feb2014)
VISUALISASIPUISI 1
THE FUTURE PERFECT TENSE
ada rahasya tak tersyiar
pesan tlah terkirim.bening
sebening hujan penghabis.
bukan teratai menguncup di ubud
bukan rumah tua teduh disebelah asylum
bukan tapaktapak mungil bulankedua
bukan wacana ekonomi pengasuhijab
bahwa ini saja
hidungmu senantiasa mempesona
pesan tlah terkirim.bening
sebening hujan penghabis.
bukan teratai menguncup di ubud
bukan rumah tua teduh disebelah asylum
bukan tapaktapak mungil bulankedua
bukan wacana ekonomi pengasuhijab
bahwa ini saja
hidungmu senantiasa mempesona
dilihat segala arah
apalagi dari anak tangga eskalator ketiga
apalagi dari anak tangga eskalator ketiga
(puisi&gambar dibuat jan2014. dibuat dikertas kucel bekas kursus grammar bahasa Iggris)
KUNCUP MATA HATI
Te-Ka anak kami biasa-biasa saja. malah mungkin jauh dari standar sekolah biasa.
sebuah lahan kecil, dibelakang pasar blok A. Orangtua muridnya kebanyakan kelas pekerja.
Lebih banyak lagi pedagang sayur, buah dan lain sebagaisanya.
Setiap hari kami berjalan kaki dari rumah menuju sekolahnya.melewati sampah-sampah organik bau berserak.
Dan trotoar-trotoar pejalan yang digasak kakilima dan kejumawaan parkir motor
tapi guru-gurunya tercium wangi dan mulya hatinya.
mengajarkan dasar kebaikan,ketulusan dan terutama menyenangkan saya...
kesederhanaan tindakan: membuang sampah pada tempatnya:)
Saya persembahkan gambar kuncup matahati ini buat anak-anak Teka itu, guru-guru dan kebaikan
dalam sebuah rangkaian piknik mereka ke Mekarsari
menutup tahun ajaran.
(semoga simbol mata itu bukan disalahtafsirkan relijius sempit, heresy.
tapi bisapula bermakna jembar& pencerahan.
-4Juni 2014
Jumat, 04 Juli 2014
HAPPY...
-diatas bekas limbah digitalprint 3 X 5m. Untuk backdrop sebuah kantor. pada April 2014.
...buat sang putra yang suka lagu 'Happy' Pherrel.
Dan baru dibeliin mama t-shirt Minions.
Kalian berdua maniak-maniak kartun.
Dan ia hanya seniman reuse kudisen-picisan terkontaminasi.
ASTROCYTOMA
Rabu, 02 Juli 2014
LOVE & DEATH
Kamis, 27 Maret 2014
EPIGON TAHTA
(2014,Tahun Politik Indonesia. Ini adalah Project saya dalam Reuse Art A4 drawing series)
‘EPIGON TAHTA’ mencatat kejadian politik seperti catatan harian seukuran A4 dari bahan seadanya/reuse/bekas. Kejadian-kejadian politis ini begitu mengenaskan&melecehkan logika rakyat umumnya (seniman sendiri khususnya) sehingga perlu diabadikan dalam gambar laiknya ‘public surveillance’. Hal ini dikarenakan, kita begitu mudahnya dilemparkan dari berita ke berita lain. Lalu dibuat melupakan.
‘EPIGON TAHTA’ mencatat kejadian politik seperti catatan harian seukuran A4 dari bahan seadanya/reuse/bekas. Kejadian-kejadian politis ini begitu mengenaskan&melecehkan logika rakyat umumnya (seniman sendiri khususnya) sehingga perlu diabadikan dalam gambar laiknya ‘public surveillance’. Hal ini dikarenakan, kita begitu mudahnya dilemparkan dari berita ke berita lain. Lalu dibuat melupakan.
Epigon Tahta
bermakna membebek pada kekuasaan. Semakin meruyaknya penyelenggara Negara dan
calon yang tidak berkomitmen, kompeten, melecehkan logika sederhana, tidak
berNurani Indonesia, memakan uang Rakyat secara sistemik dan berjamaah (bebek).
Kesejahteraan,Kesehatan,Pendidikan unggul makin ‘blur’ dari pandang. Kinerja DPR periode ini terburuk katanya, sdh pasti berisi epigon-epigon
dengan output menukik kebawah. Sdh wataknya epigon spt bebek itu berjamaah/berkelompok.
Dalam kaidah politik, seperti ‘parpol-parpol’. Partai makin jelas sebagai puncaknya
anarki struktur korupsi. Bagi-bagi kue kekuasaan menciptakan mesin-mesin
penyedot uang Negara. Lembaga Negara (yudikatif,legislatif,eksekutif)
diperlakukan sebagai lumbung penyangga keberlangsungan parpol.
Dan korupsi spt
‘nemesis’ musuh abadi yang sulit dikalahkan, terstruktur, krn mati satu tumbuh
seribu.
Pandangan saya
cocok dengan dosen IAIN sunan Ampel ‘Masdar Hilmy’ bahwa ternyata korupsi bukanlah
kultur kita.bukan soal menghadapi dengan moral semata. Tapi aksentuasi di struktural
menempatkan korupsi atas tahta ini seperti efek domino (dialektika
struktur-agen-tindakan). Gempuran struktur bertubi-tubi akhirnya melumpuhkan
daya tahan moral individu yang baik juga yang tadinya putra-putra terbaik
bangsa. Hal ini seperti ‘black hole’. Untuk menutupnya, kata beliau, ada 2 hal:
menetralisasi konflik kepentingan dan maksimalisasi pengawasan publik. Basis
bagi-bagi kue kekuasaan diganti menjadi kompetensi. Juga,publik bisa mengawasi
yang baik/saleh/tidak baik itu rentan pada kekuasaan.
Saya percaya, nenek
moyang Nusantara kita (baik maritim atau daratan) , memiliki warisan ‘nurani’
yang tiada banding. Melahirkan
watak ramah/welas/kesenian tinggi dan budaya purba yang sedang berjalan
digali situsnya &konon fenomenal, juga limpahan kurnia sumberdaya alam yang
kian tahun incaran kapitalisme. Sudah bukan isu.
Jika, ‘Manusia
Indonesia’ dari alm.Mochtar Lubis
menyatakan watak bangsa ini
sudah rusak ‘darisono’nya dgn peringkat penelitiannya yang pertama
adalah ‘hipokrit’, maka
saya mengkritisi, tidak tepat adanya. Yang tepat, pada waktu beliau menyatakan
(tahun 70an) adalah pada suatu
era/orde yang ‘rusak’ saja dari rentang panjang bangsa ini. Lalu jika leluhur kita luhur,
kerusakan itu darimanakah datangnya?Jika dikaitkan dengan tesis Radhar
Panca Dahana, maka histori panjang imperialisme menjadi kapitalisme sdh
menggerus tatanan watak secara terstruktur dan kronis. Watak Epigon pada kapitalis:
tamak/serakah berusaha ditutupi oleh kesalehan/berlindung dibalik moral, itulah
yang melahirkan hipokrit. Hingga rentang setelah merdeka. Padahal, apakah leluhur pendahulu kita,baik purba
atau masa era pre&pra kemerdekaan spt itu? Kita perlu belajar lagi entitas watak leluhur.
Garuda-garuda
seperti pionir pendahulu kita, akhirnya hanya foto dan simbol dari belakang
meja-meja epigon tamak.Tapi, selalu ada harapan. Karna saya percaya, nurani ini (seperti GajahMada,
Soekarno muda, Hatta) muncul.Yang bervisi kebangsaan Indonesia secara luhur, akan
lahir lagi.
Bagi seniman
'indONEsia', karna seni adalah kebebasan maka setiap pelaku bisa membuat kredo
apapun (seni untuk seni, atau untuk rakyat). Bagi saya, kadang saya berkarya
dari impresi estetis personal,
tapi sekarang saat berkiprah sebagai corong pengawasan publik (public
surveillance)
Langganan:
Postingan (Atom)